BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 14 Januari 2012

( Unsafe act ) dan ( Unsafe condition ) sebagai penyebab langsung




Menyimak data diatas cukup membuat hati berdebar . Memang tidak dirinci lapangan kerja apa yang memberikan kontribusi terbanyak . Selama kita masih kerja berarti kita bisa disebut sebagai “karyawan “ baik sebagai blue collar ataupun white collar , karyawan pemerintahan ataupun karyawan swasta , kantoran ataupun lapangan, bekerja untuk sendiri ataupun bekerja untuk orang lain. Selama itu pula bahaya ditempat kerja mengintai dengan bobot dan probabilitas yang berbeda.

Kecelakaan kerja akan muncul karena adanya bahaya ( hazard ) ditempat kerja , dan pekerja dalam kondisi beresiko ( risk ) terpapar ( exposure ) bahaya tersebut . Apabila terjadi kontak langsung dan diluar daya tahan badan maka terjadilah cidera .


Bagaimana kecelakaan terjadi..? karena adanya penyebab langsung dan penyebab dasar . Namun begitu Frank Bird berdasarkan “Teori Domino Heinrich “ menambahkan teori diatas dengan menggambarkan hubungan langsung management dengan penyebab kecelakaan . Kasarnya jika dalam suatu organisasi K3 dimana didalamnya management tidak punya komitmen dan kontrol yang baik maka potensial lebih besar terjadi kecelakaan .


Direktorat teknik dan lingkungan mineral ,batubara dan gas bumi dalam buku diklatnya menjelaskan diagram Frank Bird sebagai berikut :







Penyebab langsung
Saya tertarik untuk mulai dari penyebab langsung , karena erat kaitannya dengan keberadaan pekerja dan tingkah lakunya. Penyebab langsung terdiri dari :


Unsafe act ( tindakan tidak aman )
Semua tingkah laku pekerja yang memungkinkan pemaparan terhadap bahaya , contohnya seperti ;
- tidak mengenakan Alat Pelindung Diri secara tepat
- berkendaraan melebihi batas kecepatan maksimum
- melihat sinar tajam tanpa kacamata yang sesuai
- dll


Unsafe condition ( kondisi tidak aman )
Semua kondisi disekitar tempat kerja kita yang mengandung potensi bahaya ( hazard ) , contohnya seperti :
- pencahayaan yang kurang
- suara bising yang terus – menerus dan berlebihan
- kabel listrik berserakan
- dll


Mengeliminasi penyebab langsung kecelakaan hanya bersifat sementara , tidak permanen sedangkan menghilangkan penyebab dasar bersifat tetap ( Insya Alloh dibahas selanjutnya. )


Akhirul ...mari jadikan pola pikir dan tingkah laku aman menjadi budaya dimanapun kita berada dan apapun yang kita kerjakan .


Jayalah Industri Indonesia ...!!! 

Jumat, 18 November 2011

Fenomena Frekwensi Listrik


Berbicara mengenai frekwensi listrik tidak lepas dari analisa dari pembangkit listrik/generator, karena sumbernya dari situ. Bagi yg non electrical yg masih kurang faham apa itu frekwensi saya coba kasih gambaran disini.

Frekwensi sebenarnya adalah karakteristik dari tegangan yg dihasilkan oleh generator. Jadi kalau dikatakan frekwensi 50 hz, maksudnya tegangan yg dihasilkan suatu generator berubah-ubah nilainya terhadap waktu, nilainya berubah secara berulang-ulang sebanyak 50 cycle setiap detiknya. jadi tegangan dari nilai nol ke nilai maksimum (+) kemudian nol lagi dan kemudian ke nilai maksimum tetapi arahnya berbalik (-) dan kemudian nol lagi dst (kalau digambarkan secara grafik akan membentuk gelombang sinusoidal) dan ini terjadi dalam waktu yg cepat sekali, 50 cycle dalam satu detik. Jadi kalau kita perhatikan beban listrik seperti lampu, sebenarnya sudah berulang kali tegangan nya hilang (alias nol) tapi karena terjadi dalam waktu yg sangat cepat maka lampu tersebut tetap hidup.

Jadi kalau kita amati fenomena ini dan mencoba bereksperimen, coba kita buat seandainya kalau frekwensinya rendah, kita ambil yg konservatif misalnya 1 hz, apa yg terjadi maka setiap satu detik tegangan akan hilang dan barulah kelihatan lampu akan hidup-mati secara berulang-ulang seperti lampu flip-flop (lihat animasi disebelah kanan).

Dari analisa diatas kita bisa tarik kesimpulan bahwa untuk kestabilan beban listrik dibutuhkan frekwensi yg tinggi supaya tegangan menjadi benar-benar halus (tidak terasa hidup-matinya). Nah sekarang timbul pertanyaan kenapa 50 hz atau 60 hz kenapa gak dibuat saja yg tinggi sekalian 100 hz atau 1000 hz biar benar-benar halus. untuk memahami ini terpaksa kita harus menelusuri analisa sampai ke generatornya. Tegangan yg berfrekwensi ini yg biasa disebut juga tegangan bolak-balik (alternating current) atau VAC, frekwensinya sebanding dengan putaran generator. Secara formula N = 120f/P
N = putaran (rpm)
f = frekwensi (hz)
P = jumlah pasang kutub generator, umumnya P = 2

Dengan menggunakan rumus diatas, untuk menghasilkan frekwensi 50 hz maka generator harus diputar dengan putaran N = 3000 rpm, dan untuk menghasilkan frekwensi 60 hz maka generator perlu diputar dengan putaran 3600 rpm, jadi semakin kencang kita putar generatornya semakin besarlah frekwensinya. Nah setelah itu apa masalahnya? kenapa gak kita putar saja generatornya dengan putaran super kencang biar menghasilkan frekwensi yg besar sehingga tegangan benar2 halus. Kalau kita ingin memutar generator maka kita membutuhkan turbine, semakin tinggi putaran yg kita inginkan maka semakin besarlah daya turbin yg dibutuhkan, dan selanjutnya semakin besarlah energi yg dibutuhkan untuk memutar turbin. Kalau sumber energinya uap maka makin banyaklah uap yg dibutuhkan, dan makin besar jumlah bahan bakar yg dibutuhkan, dst dst.

Para produsen generator maupun turbine tentunya mempunyai batasan dan tentunya setelah para produsen bereksperimen puluhan tahun dengan mempertimbangkan segala sudut teknis maka dibuatlah standard yangg 50 hz dan 60 hz itu, yg tentunya dinilai cukup efektif untuk kestabilan beban dan effisien dari sisi teknis maupun ekonomis. Eropa menggunakan 50 hz dan Amerika menggunakan 60 hz. Setelah adanya standarisasi maka semua peralatan listrik di desain mengikuti ketentuan ini. Jadi logikanya kalau 50 hz atau 60 hz saja sudah mampu membuat lampu tidak kelihatan kedap-kedip untuk apalagi dibuat frekwensi lebih tinggi yg akan memerlukan turbine super kencang dan sumber energi lebih banyak sehingga tidak efisien.

Baik tegangan maupun frekwensi dari generator bisa berubah-ubah besarnya berdasarkan range dari beban nol ke beban penuh. sering kita temui spesifikasi menyebutkan tegangan plus minus 10% dan frekwensi plus minus 5%. Ini artinya sistim supplai listrik/generator harus di desain pada saat beban penuh tegangan tidak turun melebihi 10% dan pada saat beban nol tegangan tidak naik melebihi 10%, begitu juga dengan frekwensi.

Rabu, 09 November 2011

Karakteristik Beberapa Jenis Bahan Penghantar Listrik



Seperti telah kita ketahui, bahwa untuk pelaksanaan penyaluran energi listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berupa saluran udara dan kabel tanah. Pada saluran Udara, terutama hantaran udara telanjang biasanya banyak menggunakan kawat penghantar yang terdiri atas: kawat tembaga telanjang (BCC, singkatan dari Bare Cooper Cable), Aluminium telanjang (AAC, singkatan dari All Aluminium Cable), Campuran yang berbasis aluminium (Al-Mg-Si), Aluminium berinti baja (ACSR, singkatan dari Aluminium Cable Steel Reinforced) dan Kawat baja yang berisi lapisan tembaga (Cooper Weld).

Sedangkan pada saluran kabel tanah, biasanya banyak menggunakan kabel dengan penghantar jenis tembaga dan aluminium, perkembangan yang sangat dominan pada saluran kabel tanah adalah dari sisi bahan isolasinya, dimana pada saat awalbanyak menggunakan isolasi berbahan kertas dengan perlindungan mekanikal berupa timah hitam, kemudian menggunakan minyak ( jenis kabel ini dinamakan GPLK atau Gewapend Papier Lood Kabel yang merupakan standar belanda dan NKBA atau Normal Kabel mit Bleimantel Aussenumheullung yang merupakan standar jerman, dan jenis bahan isolasi yang terkini adalah isolasi buatan berupa PVC (Polyvinyl Chloride) dan XLPE (Cross-Linked Polyethylene). Jenis bahan isolasi PVC dan XLPE pada saat ini telah berkembang pesat dan merupakan bahan isolasi yang andal.

Di waktu yang lalu, bahan yang banyak digunakan untuk saluran listrik adalah jenis tembaga (Cu). Namun karena harga tembaga yang tinggi dan tidak stabil bahkan cenderung naik, aluminium mulai dilirik dan dimanfaatkan sebagai bahan kawat saluran listrik, baik saluran udara maupun saluran kabel tanah. Lagipula, kawat tembaga sering dicuri karena bahannya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk lain.

Suatu ikhtisar akan disampaikan dibawah ini mengenai berbagai jenis logam atau campurannya yang dipakai untuk kawat saluran listrik, yaitu:

• Tembaga elektrolitik, yang harus memenuhi beberapa syarat normalisasi, baik mengenai daya hantar listrik maupun mengenai sifat-sifat mekanikal.

• Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar, namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat pentanahan.

• Aluminium, yang memiliki kelebihan karena materialnya ringan sekali. Kekurangannya adalah daya hantar listrik agak rendah dan kawatnya sedikit kaku. Harganya sangat kompetitif. Karenanya merupakan saingan berat bagi tembaga, dan dapat dikatakan bahwa secara praktis kini mulai lebih banyak digunakan untuk instalasi-instalasi listrik arus kuat yang baru dari pada menggunakan tembaga.

• Aluminium berinti baja, yang biasanya dikenal sebagai ACSR (Aluminium Cable Steel Reinforced), suatu kabel penghantar aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat baja pada inti kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan tarik kabel. ACSR ini banyak digunakan untuk kawat saluran hantar udara.

• Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium (konsentrasinya sekitar 0,4 % – 0,7 %), Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % - 0,35 %) dan ferum (konsentrasinya antara 0,2 % - 0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan mekanikal yang sangat besar, namun daya hantar listriknya agak rendah.

• Cooper-weld, suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan tembaga.

• Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan juga sebagai kawat pentanahan.

Berdasarkan ikhtisar diatas, dapat dikatakan bahwa bahan yang terpenting untuk saluran penghantar listrik adalah tembaga dan aluminium, sehingga kedua bahan tersebut banyak digunakan sebagai kawat pengantar listrik, baik saluran hantar udara maupun kabel tanah.

Untuk pembahasan lebih detail mengenai bahan penghantar listrik, dapat dibaca pada artikel berikut:

Jumat, 28 Oktober 2011

Kincir Air Kaki-Angsa, suatu Inovasi Listrik Mikrohidro, di Malang.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan energi listrik tanpa menggunakan bahan bakar fosil. 

Prinsip Kerja
Prinsip kerja kincir kaki angsa ini didasari oleh cara kerja kaki angsa pada waktu berenang. Kalau kita perhatikan secara seksama angsa berenang dapat bergerak maju ini disebabkan susunan selaput kaki angsa yang dapat membuka dan menutup; jika kaki angsa bergerak ke depan maka susunan selaput kaki menutup sehingga gaya tekanan air yang menghambat kaki angsa kecil dan bila kaki angsa bergerak ke belakang selaput kaki angsa membuka dan gaya tekan yang mengenai kaki angsa besar hingga dapat mendorong badan angsa maju ke depan.
Gerakan kaki angsa maju mundur pada waktu berenang sebenarnya terjadi dua gaya yang bekerja pada kaki angsa yang berlawanan arah diubah menjadi satu arah dengan cara membuka dan menutup selaput kaki angsa.
image001_03
Diilhami gerakan kaki angsa berenang
Kalau kita perhatikan pada gambar  di atas, dapat dideskripsikan bahwa dua kaki angsa tersebut bergerak berlawanan, satu kaki mengayun ke depan satu kaki lainnya mengayun ke belakang. Kaki angsa yang mengayun ke belakang selaput kaki membuka sehingga dapat menghadang air dan menimbulkan gaya dorongan ke depan, sedangkan kaki angsa ke depan selaput kaki dilipat sehingga dapat hambatan yang kecil tidak menimbulkan dorongan ke belakang dari gerakan ini dapat kita simpulkan bahwa:

"dua gaya yang bekerja pada satu garis lurus dan berlawanan arah dapat diubah menjadi satu gaya dengan cara membuat perbedaan besar gaya tersebut."Bila sebilah lembaran besi baja atau terbuat dari papan kayu   dimasukkan di dalam air sungai yang mengalir diberi as/poros di tengah papan tersebut maka papan tersebut mendapat gaya dorong dari depan baik papan yang ada di bawah poros maupun yang di atas poros mendapat gaya yang sama besar, dalam keadaan demikian papan tidak dapat berputar atau bergerak karena gaya dorong ke belakang yang diterima papan di bawah poros mengungkit ke depan di atas poros, sedangkan papan atas poros juga mendapat gaya dari depan maka terjadilah tabrakan dua gaya yang berlawanan arah sama besar. Untuk mendapatkan gerakan berputar seperti yang diinginkan gaya yang didapat dua bagian papan tersebut harus dibuat berbeda dengan cara melipat salah satu bagian papan tersebut.
image002_400_02

 .
Desain Alat
Desain/bentuk kincir ini (Kincir Kaki Angsa) hampir sama dengan kincir air yang dipergunakan petani untuk mengairi sawah. Hanya ada beberapa bagian yang dirubah disesuaikan dengan kebutuhan.
Berdasarkan pengalaman di atas, kincir kaki angsa ini dirancang lebih pendek dan lebih panjang dan seluruh badan kincir kaki angsa ini dirancang lebih pendek dan lebih panjang dan seluruh badan kincir di benamkan atau dipasang di dasar sungai sehingga tidak terpengaruh dengan pasang surut air sungai maka bentuk kincir ini dirancang khusus agar dapat berputar di dalam air.
image001_400_01
Hasil Riset
Hasil riset atau uji coba yang dilaksanakan di Kali Anyar Kelurahan Kedung Kandang Kota Malang, alat ini secara optimal mampu  mengeluarkan energi listrik dengan daya sebesar 2,5 Kwh (2500 Watt).
Padahal dalam kondisi seperti itu, kincir ini sebenarnya mampu mengeluarkan listrik dengan daya 10 Kwh (10.000 Watt) untuk kebutuhan 20 - 30 warga desa.
Dimensi 2 kincir ini dikopel jadi satu, dengan panjang 6 meter lebar 2 meter dengan ketinggian 2,5 meter. Kecepatan air yang diperlukan minimal 0,40 meter per detik dengan kedalaman sungai antara 40 - 100 cm.
Tabel Potensi dan Kapasitas Daya Kincir.

 
Kedalaman Air (cm)
Kecepatan Air (m/dtk)
Daya
(Kwh)
1.
40
0,6
2,5
2.
70
0,7
5
3.
90
0,8
7,5
4.
100
0,9
10



Pada gambar di atas, bagian atas poros di beri lipatan atau dapat melipat. Kalau kita perhatikan gambar 3 maka ada dua gaya bekerja pada suatu garis berlawanan arah tetapi besar gaya tidak sama sehingga arah gaya yang lebih kecil mengikuti gaya yang lebih besar.Papan bagian bawah poros mendapat gaya yang lebih besar hal ini papan di atas poros dapat melipat sehingga gaya yang diterima lebih kecil jika dibandingkan gaya yang diterima papan bagian bawah. Pada akhirnya papan di bawah poros mendapat gaya dorong ke belakang. Karena papan atas dan bawah dipasang pada suatu ruas maka pergeseran papan bawah poros ini akan mengungkit papan bagian atas ke depan. Jika papan ini dirangkai dengan 6 papan maka akan terjadi gerakan memutar.
PENGUNGKIT 
Kincir air kaki angsa memiliki kelebihan bahwa dapat ditempatkan pada stream air yang tidak terlalu dalam dan arus air yang relative lambat, bahkan dapat bekerja pada arus air yang berlawanan (dua arah).
Kincir air kaki angsa ini merupakan terapan teknologi terpakai sangat relevan untuk komunitas yang belum terjangkau listrik, sehingga dapat sebagai alat untuk menumbuhkan perilaku mandiri pada komunitas tersebut.
PENDULUM 
Beberapa kincir air kaki angsa ini dapat dipasang & dioperasikan dalam satu jalur sepanjang aliran tertentu, untuk menghasilkan listrik. Contoh: panjang aliran 100 meter, dapat di pasang 10 kincir tersebut dengan jarak masing-masing sekitar 10 meter.
Jumlah daya yang diciptakan oleh kincir tersebut bila kita konversikan ke batubara dengan heating value 6.800 kkal/kg, sbb:
Bila kincir air kaki angsa itu beroperasi selama 1 jam dengan daya 2500 watt, hal itu setara dengan 3,15 kg batubara. Arti-nya 3,15 kg batubara tidak dibakar pada waktu tersebut (di PLTU), ini yang disebut ramah lingkungan.

Tim Sosbud-Kemitraan, KLH.(Agenda 27 Maret 2009)
Email: kemitraan@menlh.go.id

 
 
image003_400
image006_03
image008
image009 
Djajusman Hadi & Budiharto 
Nama Penemu     : 1. Djajusman Hadi, S.Sos., M.AB
                             2. Budiharto, S.Pd
Tahun Penemuan  : 1998
Instansi                 : Universitas Negeri Malang
Hak Paten            : No. 038.157 A
                              05 Februari 2004.

Kamis, 27 Oktober 2011

Inovasi Listrik dari Daun Sambiloto










Rifa Nadia Nurfuadah









Ilustrasi: ist.


JAKARTA - Di usia belia, tiga siswi sekolah menengah atas (SMA) ini berhasil mengembangkan energi listrik alternatif dari ekstrak daun Sambiloto.

Rima Melati, Sri Astutiningsih, dan Muafiqoh Dwiarini melakukan riset selama empat bulan hingga akhirnya menemukan sumber energi alternatif dari daun sambiloto (Andrographis paniculata). Ketiga siswi SMAN 1 Bantul, Yoyakarta, ini didampingi oleh Kepala SMAN 1 Bantul Isdarmoko, dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltiki (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Reni Shintasari.

Rima menjelaskan, proses pengembangan energi listrik dari ekstrak daun Sambiloto terbilang rumit. "Setelah tiga bulan, kami baru mengetahui ekstrak daun sambiloto bersifat elektrolitis," kata Rima seperti dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (10/5/2011).

Mereka pun mengembangkan sumber energi alternatif dengan prinsip kerja baterai. Caranya, pertama-tama, ekstrak daun sambiloto dibuat dengan menumbuk dan memblender 1 kg daun sambiloto. Kemudian ekstrak tersebut dicampurkan dengan 2,5 liter air murni (akuades) sehingga menghasilkan 3 liter "baterai cair" dari daun Sambiloto. Baterai tersebut kemudian disusun ke dalam 6 buah sel berisi 500 mililiter dan dipasang elektroda yang terbuat dari pelat seng dan tembaga. Tegangan yang dihasilkan tiap sel baterai adalah 2,5 Volt.

Pada uji coba terbukti, baterai cair dari ekstrak daun Sambiloto mampu menyalakan lampu berdaya listrik 0,72 Watt. "Baterai ekstrak daun Sambiloto sebenarnya sanggup untuk menyalakan lampu 5 Watt selama satu bulan penuh. Hanya saja, dibutuhkan 16 liter ekstrak daun tersebut," kata Rima mengimbuhkan.

Seperti baterai pada umumnya, baterai cair ekstrak daun Sambiloto juga memerlukan pemeliharaan jika kinerjanya menurun. Caranya dengan menambahkan kembali ekstrak daun sambiloto ke dalam sel baterai.

Hasil riset sederhana ini menunjukkan bahwa banyak material di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Inovasi tiga dara itu pun disertakan dalam lomba karya tulis ilmiah (LKTI) tingkat SMA/SMK/MA se-Jawa-Bali 2011 yang digelar oleh UPTD SMAN 2 Nganjuk, Jawa Timur.(rfa)


Minggu, 09 Oktober 2011

Ayat Al Quran Tentang Listrik



Kalao kita ketahui listrik itu sudah ada sejak zaman dahulu namun manusia belum mengetahui akan danya listrik
Pada zaman modern ini listrik sudah menjadi hal yang sangat di utamakan atau di butuhkan manusia tak bisa lepas dengan listrik. listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan utama kehdiupan sehari hari.listrik yang ada di bumi ini berasal dari berbagai sumber . di hasilkan oleh generator yang akan menghasilkan listrik kemana mana.energi listrik ini berasal dari satu sumber dan di ubah menjadi listrik yang kita gunakan sehari hari.

Dari hal tersebut ayat al quran berbicara tentang "AYAT AL QURAN TENTANG LISTRIK",kalo kita ketahui listrik itu sudah ada sejak para nabi ,namun manusia pada zaman dulu belum menemukan listrik , itu karena ilmu dan pengetahuan yang kurang. ALLOH berfirman dalam ayatnya Surat An Nur ayat 35 :




اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لا شَرْقِيَّةٍ وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ




Artinnya:





“Allah adalah Nur (cahaya) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya itu, adalah seperti lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita. Pelita itu didalam kaca, dan kaca itu bagaikan bintang yang cemerlang bercahaya-cahaya seperti mutiara. Yang dinyalakah dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, yaitu pohon Zaitun ; yang tidak tumbuh di timur maupun di barat. Yang minyaknya saja hampir-hampir cukup menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahayanya diatas cahaya (berlapis-lapis). Allah-lah yang menunjukki kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

dari ayat ini kita bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sudah ada sejak dahulu namun manusia belum mengetahuinnya , dan ilmu yang ada di perumpamakan dengan hal hal lain ,hal hal ini yang dapat menjadikan fakta di balik ilmu itu semua. tak hanyya manusia yang dapat memberikan arti penting itu listrik namun al quran sudah berbicara dahulu sebelum listrik itu ada . kalo kita ambil contoh dalam surat an nur ayat 35 : lampu itu bercahaya cahaya itu berada di dalam pelita atau kaca ,dan bola lampu itu sudah ada kan tu salah satu fakta surat an nur ayat 35 tersebut.jadi ayat al quran tentang listrik itu sangat benar tak bisa di ganggu gugat itullah salah satu bukti kekuasaan Alloh SWT.




Jadi Al quraan tak hannya berbicara masalah ibadah,hukum,iman dan lainnya namun al quraan pun berbicara mengenai teknologi dan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini salah satunnya listrik.karena banyak hal yang dapat di galih pada al quran . al quran juga berbicara mengenai teori dasar listrik.

sumber: di sini

Jumat, 07 Oktober 2011

Manfaat Energi Listrik





kita lihat di dalam rumah kita di bergabgai sudut banyak alat yang menggunakan listri karena listrik itu sangat beguna bagi manusia. listrik mempunyai manfaat yang sangat besar kita bisa menggunakan untuk memasak,untuk menyalakan lampu,menghidupkan radi
o dan berbagai macam yang lain . jadi demikian listrik sudah menjadi sebuah yang harus ada . dalam pemanfaatnaya listrik di bedakan menjadi sebagai berikut :
Listrik sebagai penghasil cahaya setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang di pasang . gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi bila malam datang dan sebagai pengganti cahaya matahari.cara kerja nya kalao arus listrik mengalir pada kawat wolfarm yang pada lampu akan panas dan mengakibatkan berpijar.kawat wolfram ini bersifat halus dan berhambatan tinggi.
Listrik sebagai penghasil panas. kalo listrik sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan elemen pemanas. bisanya di gunkan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk memasak (kompor listrik),untuk menanak nasi (magic com),untuk menyetrika (setrika listrik) dan masih banyak lagi alat yang menggunakan pemanas.bila arus mengalir pada nikel atau elemn pemanas maka akan mengakibatkan panas , panas inilah yang di gunakan untuk kebutuhan sehari hari.
Listrik sebagai penghasil gerak di dalam kehidupan sehari hari kita sering menjumpai berbagai macam kebutuhan yang mengguanakn liistrik untuk menghasilkan gerak .sebagi contoh motor,mobil kipas angin dan lain lain alat ini menghasilkan gerak untuk berjalan atapun untuk memudahkan manusia dalam segala aktivitasnya. cara kerjanya bila arus mengallir pada rangkaian motor . motor juga dapat menghasilkan angin dengan cara beri baling baling pada ujung motor.