BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 27 Oktober 2011

Inovasi Listrik dari Daun Sambiloto










Rifa Nadia Nurfuadah









Ilustrasi: ist.


JAKARTA - Di usia belia, tiga siswi sekolah menengah atas (SMA) ini berhasil mengembangkan energi listrik alternatif dari ekstrak daun Sambiloto.

Rima Melati, Sri Astutiningsih, dan Muafiqoh Dwiarini melakukan riset selama empat bulan hingga akhirnya menemukan sumber energi alternatif dari daun sambiloto (Andrographis paniculata). Ketiga siswi SMAN 1 Bantul, Yoyakarta, ini didampingi oleh Kepala SMAN 1 Bantul Isdarmoko, dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltiki (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Reni Shintasari.

Rima menjelaskan, proses pengembangan energi listrik dari ekstrak daun Sambiloto terbilang rumit. "Setelah tiga bulan, kami baru mengetahui ekstrak daun sambiloto bersifat elektrolitis," kata Rima seperti dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (10/5/2011).

Mereka pun mengembangkan sumber energi alternatif dengan prinsip kerja baterai. Caranya, pertama-tama, ekstrak daun sambiloto dibuat dengan menumbuk dan memblender 1 kg daun sambiloto. Kemudian ekstrak tersebut dicampurkan dengan 2,5 liter air murni (akuades) sehingga menghasilkan 3 liter "baterai cair" dari daun Sambiloto. Baterai tersebut kemudian disusun ke dalam 6 buah sel berisi 500 mililiter dan dipasang elektroda yang terbuat dari pelat seng dan tembaga. Tegangan yang dihasilkan tiap sel baterai adalah 2,5 Volt.

Pada uji coba terbukti, baterai cair dari ekstrak daun Sambiloto mampu menyalakan lampu berdaya listrik 0,72 Watt. "Baterai ekstrak daun Sambiloto sebenarnya sanggup untuk menyalakan lampu 5 Watt selama satu bulan penuh. Hanya saja, dibutuhkan 16 liter ekstrak daun tersebut," kata Rima mengimbuhkan.

Seperti baterai pada umumnya, baterai cair ekstrak daun Sambiloto juga memerlukan pemeliharaan jika kinerjanya menurun. Caranya dengan menambahkan kembali ekstrak daun sambiloto ke dalam sel baterai.

Hasil riset sederhana ini menunjukkan bahwa banyak material di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Inovasi tiga dara itu pun disertakan dalam lomba karya tulis ilmiah (LKTI) tingkat SMA/SMK/MA se-Jawa-Bali 2011 yang digelar oleh UPTD SMAN 2 Nganjuk, Jawa Timur.(rfa)


0 komentar: