BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 04 Oktober 2011

PLN Sulap Sampah Jadi Listrik di Bandung & Surabaya

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan segera membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dengan kapasitas masing-masing 10 megawatt (MW) di Bandung dan Surabaya.

"Kami berencana mengembangkan PLT sampah di Bandung dan Surabaya," ujar Kepala Divisi Energi Energi Baru Terbarukan (EBT) PLN, Mochamad Sofyan sebagaimana dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (6/6/2011).

Selain di Bandung dan Surabaya, PLN juga berencana menambah kapasitas PLT sampah sebesar sembilan MW, sedangkan yang existing saat ini dua MW. Sejauh ini. Selain itu, PLN telah memanfaatkan gas methana dari PLT sampah Bantargebang dengan kapasitas 14 MW.

"Sudah terkontrak dengan harga Rp820 per kwh dengan jangka kontrak satu sampai tujuh tahun, dan Rp750 per kwh kontrak delapan sampai 15 tahun," ujarnya. Rencananya di lokasi ini juga nantinya akan ditambahkan sampai 26 MW.

Sofyan menjelaskan, dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) ditargetkan pemanfaatan tenaga listrik dari EBT hingga 2019 menjadi 19 persen, dimana rasio elektrifikasi dibidik bisa mencapai angka 91 persen.

Wali Kota Bandung Dada Rosada sangat mendukung upaya pembangunan PLTSa sebagai solusi permasalahan sampah yang semakin menumpuk di kota Bandung.

"Tumpukan sampah akan menjadi masalah yang sangat serius di Kota Bandung," jelas Dada beberapa waktu lalu. Menurut Dada,

PLTSa sejauh ini masih menjadi opsi terbaik mengatasi tumpukan sampah Kota Bandung yang selalu menjadi ancaman serius. Pihaknya menjamin pengelolaan sampah dengan metode PLTSa sudah diterapkan di sejumlah negara maju dan tidak pernah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.

"Proses pengolahan PLTSa sangat ramah lingkungan dan sanggup mengatasi volume sampah secara komprehensif.Karena menggunakan teknologi tinggi, PLTSa bisa dikatakan solusi terbaik.Selain sebagai TPA juga menghasilkan energi listrik dan ramah lingkungan. Model ini juga sudah banyak digunakan di berbagai negara seperti Shanghai yang sukses mengolah sampah," tandas Dada.(adn) (ade)

0 komentar: